/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628
Katalog #:628
Jumlah kata:10.255
Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628: Citra 1 dari 4
Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628: Citra 2 dari 4
Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628: Citra 3 dari 4
Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628: Citra 4 dari 4
Koleksi (digital) :
1. Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628. Kategori: Arsip dan Sejarah > Galeri. Tanggal diunggah: 15-Okt-2010. Jumlah kata: 0. Berapa kali dibuka: 1.197.
2. Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c), Warsadiningrat, c. 1950, #628. Kategori: Bahasa dan Budaya > Karawitan. Tanggal diunggah: 12-Des-2018. Jumlah kata: 10.255. Berapa kali dibuka: 1.963.
Ikhtisar :
Ajaran terhadap manusia untuk mengenali dirinya, bahwa manusia hidup itu dari tiada - ada - kembali tiada lagi (lahir - hidup - mati). Hal ini digambarkan dengan dunia pewayangan, yakni wayang, kelir, gedebog, blencong, kayon, dan pergelaran wayang semalam suntuk. Baik bentuk pergelaran urutan adegan, pathet, ataupun simbol yang lain. Pada bagian akhir, diajarkan bagaimana orang dapat mencapai kemanunggalan dengan Tuhan. Di sini digambarkan dengan perjalanan Bima, Arjuna dan perang Bratayuda. Bima pada saat berguru kepada Druna untuk mencapai tirtamarta, bagaimana harus membongkar gunung, masuk samudra, dan baru dapat menemukannya (yakni Sang Dewa Ruci - Tuhan). Arjuna pada saat ceritera Arjuna Wiwaha (Ciptaning), ia bertapa digoda bidadari, mengalahkan Mamangmurka, Niwatakawaca, dan baru kemudian dapat menjadi raja di Kaendran. Perang Bratayuda, adalah perangnya napsu jahat dan kebaikan, yang dimenangkan oleh kebaikan ... (ceritera ini belum selasai, lalu diganti hal Genderan). Bab Genderan: Bagian depan berisi macam-macam cengkok (gaya) genderan sebanyak 64 gaya, yang disertai notasi lengkap dengan keterangannya. Bagian akhir berisi sejarah asal mula gender, sejak jaman Purwacarita (sebanyak 10 bilah), hingga setiap jaman kekuasan raja-raja Jawa (hingga Surakarta) selalu ada upaya melengkapi menjadi 11, 12, 13, dan 20 bilah. Walaupun yang paling disenangi akhirnya yang bilah 12. Khusus yang bilah 20 terlalu sulit untuk dipraktekkan.

Deskripsi

Judul
Lain:Koleksi Warsadiningrat (RNP1950c)
Sub-judul:Bab Gêndèr
Tipe:Naskah
Bentuk:Tembang
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Jumlah:1 dari 2
Peran:Pengarang
Nama:Radèn Ngabèi Prajapangrawit
Kedudukan:Abdi-dalêm panèwu amongraras bagiyan karawitan
Tempat:Surakarta
Jilid
Halaman:3 + 3 + 5–62
Kosong:31
Sumber
Sumber #:1 dari 2
Katalog:Yayasan Sastra Lestari #628 Asli
Ukuran:21 x 16,4 cm.
Ukuran teks:17,5 x 16 cm.
Fisik:Jilidan sudah lepas namun tidak ada yang hilang.
Kertas:Buku bergaris biru sudah kecoklatan.
Tulisan:Penulisan bolak-balik menggunakan tinta berwarna hitam miring ke kanan. Tiap halaman ada 24 baris. Jarak antar baris 0.8 cm.
Penomoran:3 pembuka [tanpa nomor halaman] + 1 halaman kosong + 3 [tanpa nomor halaman] + 5–62 + 30 halaman kosong. Angka Arab.
Digitalisasi
Tanggal:1998-08-09
Sumber dari:Yayasan Sastra Lestari #628 Asli
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari