/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010
Katalog #:1010
Jumlah kata:92.281
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 1 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 2 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 3 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 4 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 5 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 6 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 7 dari 8
Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010: Citra 8 dari 8
Koleksi (digital) :
1. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 01–12). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 15.708. Berapa kali dibuka: 284.
2. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 13–21). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 16.502. Berapa kali dibuka: 67.
3. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 22–34). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 15.329. Berapa kali dibuka: 61.
4. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 35–45). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 15.309. Berapa kali dibuka: 66.
5. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 46–49). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 15.200. Berapa kali dibuka: 61.
6. Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010 (Pupuh 50–59). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 31-Mar-2025. Jumlah kata: 14.233. Berapa kali dibuka: 66.
» Babad Kartasura, British Library (MSS Jav 49), 1774–6, #1010. Pangkalan-data > Tembang macapat.
Ikhtisar :
Naskah Babad Kartasura merupakan salah satu sumber penting dalam tradisi historiografi Jawa abad ke-18. Disusun antara tahun 1774 hingga 1776 dalam bentuk tembang macapat, babad ini memberikan narasi istana tentang pergolakan politik dan pergantian kekuasaan di lingkungan keraton Mataram dan Kartasura. Selain memberikan narasi yang bernilai historis, naskah ini juga menunjukkan kualitas penyusunan yang tinggi serta keterhubungan dengan tradisi penulisan babad yang lebih luas.

Babad Kartasura menggambarkan sebuah periode penting dalam sejarah Jawa, dimulai dengan runtuhnya keraton Mataram di Plered pada tahun 1677 akibat pemberontakan Trunajaya (1674–80). Raja yang sedang bertakhta, Amangkurat I (1646–77), melarikan diri bersama putranya—kelak menjadi Amangkurat II—dan wafat dalam pelarian di dekat Tegal. Amangkurat II kemudian dinobatkan di Tegal dan, dengan dukungan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), berhasil mengalahkan Trunajaya dan mendirikan pusat kekuasaan baru di Kartasura, yang disebut dalam naskah sebagai "keraton baru", terletak di Wanakarta dekat Pajang.

Dari Kartasura, Amangkurat II (bertakhta 1677–1703) memerintah dengan dukungan berkelanjutan dari VOC. Setelah wafatnya, takhta beralih kepada putranya, Amangkurat III (1703–8), yang kemudian ditentang oleh pamannya, Pangeran Puger. Puger telah lebih dahulu merebut kembali Plered dan mendirikan kediaman di Pajang. Pada tahun 1704–5, VOC secara resmi mengakui Puger sebagai raja dalam perundingan di Semarang, dengan alasan kekhawatiran terhadap sikap Amangkurat III yang dianggap berpihak pada kelompok anti-VOC. Dengan dukungan VOC dan sekutu-sekutunya, Puger berhasil mengalahkan Amangkurat III pada tahun 1708, yang kemudian diasingkan ke Batavia. Dalam naskah ini, Puger disebut memerintah dari Kartasura dengan gelar Pakubuwana I (bertakhta 1704–19).

Naskah ini menyajikan uraian rinci tentang konflik-konflik politik dan peralihan kekuasaan antara berbagai pusat istana, Mataram, Plered, Pajang, dan Kartasura, yang memperlihatkan bagaimana legitimasi kekuasaan diperebutkan melalui perang, diplomasi, dan justifikasi spiritual. Tokoh-tokoh utama yang tampil antara lain Amangkurat II dan III, Pakubuwana I (Pangeran Puger), serta sejumlah penasihat istana, panglima perang, dan perwira VOC.

Babad Kartasura mencakup peristiwa-peristiwa menjelang dan selama berlangsungnya Perang Suksesi Jawa I (1704–8), serta kelanjutannya pasca-perang, termasuk pembunuhan Surapati pada 1707–8, pengasingan Amangkurat III pada 1708–9, dan pemberontakan Ki Mas Dana pada 1709–10. Narasi berakhir dengan kekalahan sisa-sisa loyalis Kartasura di Kalepu pada 1719–20, yang dalam naskah digambarkan sebagai momen konsolidasi terakhir kekuasaan Pakubuwana I. Babad ini memberikan perspektif istana atas suksesi, perubahan aliansi, dan keterlibatan yang kian mendalam dari VOC dalam politik kerajaan Jawa.

Babad Kartasura menunjukkan sejumlah kemiripan isi dengan beberapa teks babad lainnya, termasuk antara lain Babad Tanah Jawi (Balai Pustaka, 1939–41) dan Babad Jawi (British Library MSS Jav 29, 1812). Salah satu kemiripan yang menonjol ditemukan dalam perbandingannya dengan Babad Kraton (1777–8), sebuah teks yang ditulis hanya satu hingga dua tahun setelah Babad Kartasura (1774–6). Analisis awal menunjukkan bahwa 1.523 dari 3.223 bait (±47%) Babad Kartasura memiliki ambang kemiripan minimum sebesar 60% dengan bait Babad Kraton, jika dibandingkan dalam pupuh (metrum) yang sama. Jumlah kemiripan mungkin akan lebih besar jika diperhitungkan pula bait-bait yang mengalami transformasi pupuh.

Kemiripan ini membuka kemungkinan bahwa Babad Kartasura menjadi salah satu sumber yang disalin dalam Babad Kraton, atau bahwa kedua teks tersebut mengandalkan sumber bersama yang kini belum diketahui. Menariknya, Babad Kartasura mencatat masa penulisan yang berlangsung selama ±20 bulan (Agustus 1774 – Maret 1776) untuk menghasilkan sekitar 25.000 gatra, sedangkan Babad Kraton diselesaikan hanya dalam ±8 bulan (September 1777 – Mei 1778) dengan jumlah gatra tembang hampir tiga kali lipat. Perbedaan ini menyiratkan bahwa Babad Kartasura tampaknya disusun secara lebih bertahap, baik sebagai naskah tersendiri maupun sebagai hasil adaptasi, sementara Babad Kraton kemungkinan besar disalin dari berbagai sumber yang telah tersedia, mungkin termasuk di dalamnya teks Babad Kartasura ini.

Naskah Babad Kartasura terdiri dari 59 pupuh, 3.223 bait, 24.972 gatra, dan mencakup 86.607 kata (berdasarkan bait). Penyalinannya dilakukan dengan sangat cermat dan konsisten oleh satu tangan, dengan tata tulis yang ajeg dari awal hingga akhir. Ketelitian ini, beserta kepatuhan terhadap kaidah metrum tembang macapat (guru gatra, wilangan, dan lagu), menunjukkan karakteristik penulisan khas lingkungan istana atau keahlian kepujanggan. Nama penulis tidak disebutkan dalam teks utama, namun sebuah catatan di halaman awal (di luar teks utama) menyebut nama Kangjêng Rahadèn Pringgakusuma, yang disebut sebagai bertempat tinggal atau menjabat di Karmata, Pangungangan, Madiun. Catatan ini memuat frasa "Kasêrat saha ingkang salam danga [sic.]...", yang dapat ditafsirkan baik sebagai bentuk dedikasi hormat kepada Pringgakusuma, maupun sebagai indikasi bahwa ia adalah penulis naskah ini.

Dalam suatu catatan yang tampaknya merupakan anotasi tambahan pada bagian awal naskah ini, disebutkan bahwa Babad Kartasura telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul "History of Amanakourat Soosoohoonan of Souracarta in Java", pada tanggal 1 Desember 1819. Nama penerjemah disebut, tetapi tidak terbaca dengan jelas. Terjemahan ini juga tercatat dalam katalog Blagden (1916, hlm. 18) sebagai bagian dari koleksi Mackenzie tahun 1822, nomor koleksi 23. Judul dalam katalog, "The History of Soosoohoonnan Amangkoorat [=Susuhunan Amangkurat] of Cartasoorah [=Kartasura]", kemungkinan ditambahkan setelah proses penerjemahan untuk lebih tepat mencerminkan isi naskah.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Tembang
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Tanggal:Agustus 1774 – Maret 1776
Jilid
Halaman:595 (298 folio)
Gambar:Pembingkai ganda polos pada ff. 3v–4r.
Sumber
Katalog:British Library MSS Jav 49 Digital
Ukuran:26,75 × 21 cm., 17 baris per halaman.
Kertas:Belanda: JH & Zoon. Lihat deskripsi di: Ricklefs et al., 1977, p. 64.
Penomoran:606 faksimili digital: ff. 1–301 + f. blef + f. brig.
Digitalisasi
Tanggal:2024-11-24
Sumber dari:British Library MSS Jav 49 Digital
Pemindaian:British Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari