/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941
Katalog #:941
Jumlah kata:4.216
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941: Citra 1 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941: Citra 2 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941: Citra 3 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941: Citra 4 dari 4
Koleksi (digital) :
1. Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 44), akhir abad ke-18, #941. Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 2-Apr-2025. Jumlah kata: 4.216. Berapa kali dibuka: 104.
Ikhtisar :
Naskah ini berasal dari koleksi British Library (MSS Jav 44) dan dalam versi digital ini hanya mencakup folio 107–24 dari total 143 folio. Naskah lengkapnya tampaknya memuat sedikitnya empat teks berbeda, beberapa di antaranya terbagi lagi ke dalam episode-episode wayang tersendiri (jejer). Naskah ini merupakan bagian dari korpus teks wayang yang didigitalkan dalam program Yogyakarta Digitisation Project British Library (2017–9), yang mencakup sedikitnya selusin naskah wayang purwa dan wayang gedhog yang dikatalogkan secara terpisah. Korpus ini belum dianalisis secara menyeluruh, namun kemungkinan mencerminkan arsip lokal yang menghimpun berbagai teks dan episode pementasan. Contoh lainnya adalah MSS Jav 62.

Kemungkinan besar ditulis pada akhir abad ke-18, kutipan ini menampilkan satu episode dari tradisi wayang gedhog, suatu bentuk narasi yang berakar pada kisah Panji dan berkembang dalam khazanah kesusastraan Jawa masa lalu, meskipun kini sudah jarang dipentaskan dalam konteks pertunjukan wayang modern.

Cerita dalam episode ini berpusat pada konflik politik dan militer antara dua kerajaan. Wong Agung Nusatara, seorang penguasa kuat dari negeri seberang, berniat menikahi putri kerajaan Ngurawan di tanah Jawa. Meskipun lamarannya telah diterima secara prinsip, pernikahan belum juga dilangsungkan, dan ketegangan pun mulai muncul. Di latar belakang, beberapa penguasa regional lainnya—seperti Wong Agung Parangkêncana dan Wong Agung Bantarangin—juga mempersiapkan kekuatan militernya, menunjukkan adanya perebutan kekuasaan yang lebih luas.

Ketika jalur diplomasi menemui jalan buntu, konflik pun berubah menjadi perang terbuka. Para panglima dan tokoh kerajaan dari pihak Ngurawan—termasuk Raden Jayèngrana, Raden Jayasena, dan Patih Dasabau—memimpin pasukan melawan serbuan dari kerajaan Nusatara. Serangkaian pertempuran besar terjadi, dan banyak tokoh penting gugur. Raden Klana Jayakusuma, salah satu tokoh utama dari Ngurawan, tampil sebagai tokoh kunci dalam pertahanan kerajaan. Ia berhasil mengalahkan Prabu Dasakusuma dengan senjata air gaib, namun kesulitan melawan Prabu Suryangumbara, seorang raja asing yang ternyata abadi.

Dalam tahap akhir cerita, ketika kekuatan Ngurawan sudah hampir hancur, Raden Klana Jayakusuma melakukan tapa dan upaya spiritual untuk memohon pertolongan gaib. Ternyata Prabu Suryangumbara adalah Bathara Brama, dewa api, yang turun ke dunia dalam wujud manusia. Setelah mengalahkan seluruh musuhnya, Brama kembali ke kahyangan, dan pasukan Nusatara pun menarik diri. Kisah ditutup dengan suasana duka dan kehilangan, ketika para wanita keraton meratapi kehancuran kekuatan politik dan militer Ngurawan.

Berdasarkan struktur dan isinya, episode ini kemungkinan besar mewakili bagian awal dari pementasan wayang semalam suntuk, khususnya bagian jejer sapisan (adegan pembuka di istana), kedhatonan (adegan dalam keraton), dan budhalan prajurit (keberangkatan pasukan). Meskipun teks ini mencakup rangkaian pertempuran, kisahnya tampaknya masih merupakan bagian dari alur cerita yang lebih panjang.

Catatan: Korpus teks wayang yang disebut di atas mencakup naskah-naskah berikut: British Library MSS Jav 19, 20, 37, 38, 39, 44, 54, 62, 63, 64, 65, dan 66. Tautan ke katalog untuk naskah-naskah ini saat ini belum tersedia karena gangguan teknis yang sedang ditangani oleh British Library.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Prosa
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Jilid
Halaman:35 (18 folio: ff. 107–24 dari 143)
Sumber
Katalog:British Library MSS Jav 44 Digital
Ukuran:21.5 x 13 cm., ±17 baris per halaman.
Kertas:Eropa. Lihat deskripsi di: Ricklefs et al., 1977, p. 64.
Penomoran:369 faksimili digital: ff. 1–143 + f. blef + f. brig + f. bspi + ff. s1–3 + ff. se4–10.
Digitalisasi
Tanggal:2024-12-12
Sumber dari:British Library MSS Jav 44 Digital
Pemindaian:Bristih Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari