/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940
Katalog #:940
Jumlah kata:2.698
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940: Citra 1 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940: Citra 2 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940: Citra 3 dari 4
Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940: Citra 4 dari 4
Koleksi (digital) :
1. Wayang Gêdhog, British Library (MSS Jav 62), akhir abad ke-18, #940. Kategori: Bahasa dan Budaya > Wayang. Tanggal diunggah: 2-Apr-2025. Jumlah kata: 2.698. Berapa kali dibuka: 88.
Ikhtisar :
Naskah pendek ini merupakan salah satu dari sejumlah teks wayang yang didigitalkan dalam program Yogyakarta Digitisation Project British Library (2017–9). Meskipun dikatalogkan sebagai naskah yang berdiri sendiri, teks ini jelas merupakan bagian dari kumpulan naskah wayang yang lebih besar dan belum sepenuhnya dianalisis. Hal ini terlihat, antara lain, dari penomoran folio yang dimulai dari angka 18. Teks ini memuat satu episode tunggal (jejer), dan bentuknya yang terpisah kemungkinan mencerminkan sifat fragmentaris dari koleksi teks wayang tersebut. Analisis lebih lanjut terhadap keseluruhan korpus ini diperlukan untuk merekonstruksi alur narasi dan struktur pementasan yang terkandung di dalamnya. Contoh lain dari koleksi ini adalah MSS Jav 44.

Kemungkinan besar ditulis pada akhir abad ke-18, naskah ini, yang memuat satu episode dari tradisi wayang gedhog, bersama dengan naskah-naskah lain dalam koleksi wayang British Library, memberikan wawasan penting mengenai perkembangan bentuk pementasan tersebut pada masa itu. Tradisi ini erat kaitannya dengan siklus cerita Panji, namun kini jarang dipentaskan dalam pertunjukan wayang modern.

Kisah dalam teks ini berpusat pada konflik politik dan militer yang melibatkan kerajaan Ngurawan, yang diperintah oleh Sri Naradipa, seorang raja yang disanjung karena kewibawaan, kemurahan hati, dan ketekunan spiritualnya. Kerajaannya digambarkan sebagai negeri yang makmur dan tenteram, bahkan disamakan dengan kahyangan. Pada bagian awal, suasana istana dipenuhi kegembiraan setelah pernikahan putri raja, Dewi Retna Cindhaga, dengan Dipati Cakranegara yang kemudian diangkat menjadi bupati Panaraga.

Namun suasana berubah drastis dengan kedatangan seorang utusan bernama Maesanabrang, mewakili Raja Klana dari Maguwa, sebuah kerajaan asing. Ia datang untuk melamar Dewi Retna Cindhaga, tanpa mengetahui bahwa sang putri telah menikah. Setelah mengetahui hal ini, ia mengancam akan menyerang Ngurawan untuk merebutnya. Dalam keadaan terkejut dan sedih, Sri Naradipa segera memanggil para putra dan panglima istananya, termasuk Raden Arya Sinjanglaga, Raden Brajanata, dan Kya Patih Jaksanêgara, untuk mempersiapkan bala tentara. Sebelum keberangkatan pasukan, raja mengunjungi permaisuri, dan narasi berhenti sejenak untuk menggambarkan suasana dan simbolisme keindahan taman serta bangunan istana.

Bagian akhir teks menggambarkan mobilisasi pasukan Ngurawan. Para prajurit disusun menurut pangkat, warna pakaian, dan fungsi masing-masing, menciptakan gambaran pasukan yang tertib dan berwibawa. Pasukan berangkat menuju medan laga dengan formasi yang teratur, menandai bahwa pertempuran besar akan segera dimulai. Teks berakhir tepat saat pasukan meninggalkan istana.

Berdasarkan struktur dan isinya, episode ini kemungkinan besar merepresentasikan bagian awal dari sebuah pementasan wayang semalam suntuk, terutama bagian jejer sapisan (adegan pembuka di istana), kedhatonan (adegan di dalam keraton), dan budhalan prajurit (keberangkatan pasukan). Karena cerita berakhir ketika pasukan mulai bergerak menuju perang, episode ini tampaknya hanya mencakup tahap awal dari alur cerita yang lebih panjang.

Catatan: Korpus teks wayang yang disebut di atas mencakup naskah-naskah berikut: British Library MSS Jav 19, 20, 37, 38, 39, 44, 54, 62, 63, 64, 65, dan 66. Tautan ke katalog untuk naskah-naskah ini saat ini belum tersedia karena gangguan teknis yang sedang ditangani oleh British Library.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Prosa
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Jilid
Halaman:19 (10 folio)
Sumber
Katalog:British Library MSS Jav 62 Digital
Ukuran:27.5 x 22 cm., 16 baris per halaman.
Kertas:Eropa. Lihat deskripsi di: Ricklefs et al., 1977, p. 68.
Penomoran:40 faksimili digital: ff. 18–26 + f. blef + f. brig + ff. s1–3 + ff. se4–8.
Digitalisasi
Tanggal:2024-12-02
Sumber dari:British Library MSS Jav 62 Digital
Pemindaian:British Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari