/sastra/katalog/judul/judul.inx.php
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042
Katalog #:1042
Jumlah kata:204.865
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 1 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 2 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 3 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 4 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 5 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 6 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 7 dari 8
Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042: Citra 8 dari 8
Koleksi (digital) :
1. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 001–009). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 16.744. Berapa kali dibuka: 133.
2. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 010–023). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 16.771. Berapa kali dibuka: 29.
3. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 024–040). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 18.747. Berapa kali dibuka: 27.
4. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 041–050). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 15.347. Berapa kali dibuka: 27.
5. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 051–055). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 15.896. Berapa kali dibuka: 26.
6. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 056–070). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 17.638. Berapa kali dibuka: 24.
7. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 071–087). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 16.322. Berapa kali dibuka: 28.
8. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 088–103). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 18.207. Berapa kali dibuka: 27.
9. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 104–118). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 16.742. Berapa kali dibuka: 23.
10. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 119–130). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 19.075. Berapa kali dibuka: 27.
11. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 131–136). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 18.321. Berapa kali dibuka: 24.
12. Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042 (Pupuh 137–149). Kategori: Kisah, Cerita dan Kronikal > Babad. Tanggal diunggah: 5-Apr-2025. Jumlah kata: 15.055. Berapa kali dibuka: 25.
» Babad Jawi, British Library (MSS Jav 29), 1812, #1042. Pangkalan-data > Tembang macapat.
Ikhtisar :
Naskah ini disusun atas permintaan (anglampahi ingkang karsa) Kolonel Colin Mackenzie dan diserahkan kepadanya pada bulan Mei 1812 oleh Bupati Lasem, Adipati Yudanagara. Naskah ini merupakan dokumen sejarah yang penting dari awal abad ke-19. Isinya dibagi menjadi dua bagian yang ditulis dalam bentuk tembang macapat: (1) sebuah teks berjudul Sêrat Babad Kyai Dipati Lasêm, yang memuat uraian singkat mengenai sistem administrasi Lasem dan bertanggal 24 November 1807; dan (2) sebuah edisi Babad Tanah Jawi, berjudul Babad Jawi, yang disusun di bawah pengawasan Yudanagara dan tim mantri kantornya, dengan tanggal akhir 24 April 1812.

Kolonel Colin Mackenzie (1754–1821), seorang insinyur Inggris sekaligus kolektor berpengalaman dalam bidang sejarah dan kebudayaan, tiba di Jawa pada akhir tahun 1811 sebagai bagian dari pemerintahan Inggris di bawah Letnan Gubernur T. S. Raffles (1781–1826). Dalam perjalanan daratnya melintasi Pulau Jawa pada awal tahun 1812, ia melewati Lasem pada bulan April, lalu melanjutkan ke Rembang, Juwana, dan Kudus sebelum tiba di Semarang pada 5 Mei (Weatherbee, "Raffles' Sources for Traditional Javanese Historiography and the Mackenzie Collections", Indonesia 26, 1978, hlm. 63–93).

Berdasarkan halaman judul dalam naskah ini, Mackenzie menerima naskah tersebut di Kudus pada 4 Mei 1812, yang menunjukkan bahwa setelah Mackenzie meninggalkan Lasem, sang Adipati menyelesaikan naskah ini dan mengirimkannya melalui seorang utusan untuk diserahkan secara resmi di Kudus. Tanggal yang tertulis di bagian awal Babad Jawi ini—24 April 1812—bertepatan dengan kunjungan Mackenzie ke Lasem dan tampaknya menandai penyelesaian penyusunan naskah ini.

Sebuah catatan yang ditemukan pada halaman-halaman awal naskah memberikan gambaran tambahan mengenai konteks penyusunannya. Catatan ini ditulis oleh seorang perantara—kemungkinan besar juru tulis atau utusan Kabupaten Lasem yang bertindak atas nama Adipati—yang menyampaikan permintaan Mackenzie atas teks-teks babad dan menekankan pentingnya pengiriman yang tepat waktu. Catatan tersebut menyebut bahwa Yudanagara bersedia menyusun sebuah babad yang dimulai dari pengangkatannya sebagai Bupati, mencakup perkembangan administratif di Lasem selama dua belas tahun sebelum 1807. Meskipun ia mengakui bahwa bagian ini mungkin mengandung ketidakakuratan, ia menjelaskan bahwa teks tersebut telah lama dituliskan dan ia berharap naskah itu dapat diterima sebagaimana adanya.

Catatan yang sama juga mencerminkan keberatan Yudanagara terhadap versi Babad Jawi yang sudah dikenal luas, yang dinilainya penuh kesalahan, sering disalin ulang, dan tidak terlalu tua. Mackenzie dilaporkan menanggapi bahwa kesalahan dalam teks tersebut tidak semestinya dibebankan kepada penyusunnya. Catatan ini memberikan konteks penting bagi penyusunan naskah ini, serta memperlihatkan dinamika antara permintaan Mackenzie atas bahan sejarah lokal dan respons dari pihak Yudanagara.

Bagian Babad Jawi dalam naskah ini menonjol karena metode penyusunannya dan perhatian yang diberikan terhadap dokumentasi sumber. Di sejumlah bagian (sekitar 24 titik), terdapat catatan pinggir yang menyatakan bahwa bagian sebelumnya telah dibandingkan dengan sumber tertentu (babon) dan dinyatakan sesuai (sah, cacok kalih babone). Beberapa catatan bahkan menyebut tokoh-tokoh yang terkait dengan sumber tersebut, seperti Martawijaya, Setrawijaya, dan Ranajaya. Catatan ini menunjukkan bahwa tim juru tulis yang bekerja di bawah Adipati Yudanagara berusaha mencatat asal-usul bahan dengan saksama dan memastikan bahwa transkripsi dilakukan secara setia terhadap sumbernya.

Bait-bait awal Babad Jawi menyebut bahwa teks ini disalin dari versi yang dikaitkan dengan Kangjêng Ratu Mas dari Blitar, istri Susuhunan Pakubuwana. Kemungkinan besar yang dimaksud adalah Pakubuwana I (bertakhta 1704–19), Susuhunan Kartasura, yang istri pertamanya—Kangjêng Ratu Pakubuwana—berasal dari Blitar (Padmasusastra, Sajarah Dalêm Pangiwa lan Panêngên, 1902, hlm. 133). Atribusi ini penting karena narasi dalam babad ini berakhir dengan wafatnya Amangkurat II pada tahun 1703, menunjukkan bahwa versi yang disusun oleh Kangjêng Ratu tersebut mencakup peristiwa-peristiwa hingga masa hidupnya sendiri. Namun, mengingat keberagaman sumber yang digunakan dalam naskah ini, versi tersebut kemungkinan hanya merupakan salah satu dari beberapa sumber utama yang diandalkan.

Cerita Babad Jawi ini mengikuti struktur tradisional penulisan babad, diawali dengan silsilah mitologis yang menelusuri garis keturunan raja-raja Jawa hingga Nabi Adam. Struktur awal ini membentuk dasar bagi transisi naratif menuju peristiwa-peristiwa sejarah, yang ditandai oleh runtuhnya Majapahit dan munculnya tahapan dinasti berikutnya: Pajang, Mataram, dan Kartasura.

Alur narasi berkembang dalam beberapa fase yang jelas. Pajang berfungsi sebagai jembatan politik sekaligus titik pertemuan berbagai tradisi budaya. Selanjutnya, kisah berfokus pada bangkit dan meluasnya kekuasaan Mataram di bawah kepemimpinan Senapati (bertakhta c. 1584–1601) dan Sultan Agung (bertakhta 1613–45). Fokus kemudian beralih pada fase disintegrasi yang disebabkan oleh pemberontakan Trunajaya (1674–80), yang berpuncak pada keruntuhan pusat kekuasaan lama dan pemindahan istana ke Kartasura.

Penyertaan 27 sangkalan (kronogram) memberikan kerangka kronologis yang longgar, meskipun beberapa peristiwa tercatat di luar urutan atau muncul lebih dari sekali, khususnya dalam transisi dari Pajang ke Mataram. Ketidakteraturan ini kemungkinan mencerminkan penyatuan berbagai tradisi sumber. Struktur naratif secara keseluruhan masih memerlukan analisis lebih lanjut untuk memahami bagaimana penyusun menyelaraskan dan mengintegrasikan berbagai tradisi tersebut.

Bagian administratif mengenai Lasem dalam naskah ini terdiri atas 4 pupuh, 122 bait, 988 gatra, dan total 3.403 kata (berdasarkan bait). Sementara itu, bagian Babad Jawi, yang merupakan teks utama dalam naskah ini, terdiri atas 149 pupuh, 6.494 bait, 51.284 gatra, dan total 178.292 kata (berdasarkan bait). Di seluruh bagian naskah, tercatat 142 perubahan gaya tulisan tangan yang dapat diidentifikasi, kemungkinan mencerminkan keterlibatan banyak juru tulis di bawah arahan Adipati. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jumlah tangan yang berbeda secara pasti dalam naskah ini. Secara keseluruhan, kepatuhan terhadap aturan macapat cukup tinggi, dengan hanya sekitar 2,2 persen dari seluruh gatra yang menunjukkan kesalahan metrum.

Deskripsi

Judul
Tipe:Naskah
Bentuk:Tembang
Bahasa:Jawa
Aksara:Jawa
Penyusun
Peran:Pemrakarsa
Nama:Kyai Dipati Yudanagara
Kedudukan:Bupati
Tempat:Lasem
Tanggal:November 1807, April 1812
Jilid
Halaman:1.109 (555 folio).
Sumber
Katalog:British Library MSS Jav 29 Digital
Ukuran:285 x 190 mm., 19 baris per halaman.
Kertas:Cina. Lihat deskripsi di: British Library. Bandingkan: Ricklefs et al., 1977, p. 46.
Penomoran:1130 faksimili digital: ff. 1–555 + f. blef + f. brig + + f. brig + f. bspi + ff. se1–5.
Digitalisasi
Tanggal:2025-01-02
Sumber dari:British Library MSS Jav 29 Digital
Pemindaian:British Library
Pengalih­aksaraan:Yayasan Sastra Lestari
Pengetikan:Yayasan Sastra Lestari